Yang Berbakatlah yang akan dikenang

Pemilik Blog

Zainuddin

Thursday, 24 August 2017

On August 24, 2017 by zainuddin in    No comments
Indahnya pelangi cinta di IPM

Berbicara soal fitrah, salah satu fitrah dari seseorang manusia adalah memiliki rasa cinta kepada lawan jenisnya, rasa cinta itu bisa muncul berawal dari rasa simpati dan kekaguman kita terhadap lawan jenis. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan fitrah yang satu ini. Namun bagaimanakah bila fitrah merasakan jatuh cinta di alami oleh seorang aktifis dakwah Ikatan Pelajar Muhammadiyah. 
  
Sobat Ipmawan dan Ipmawati
Kader ikatan pelajar muhammadiyah juga merupakan manusia biasa, mereka bukan malaikat yang tidak memiliki nafsu, Ipmawan dan Ipmawati pun memiliki naluri Ghuriza Nau’ yaitu naluri untuk mempertahankan keturunan, naluri itulah yang bisa memunculkan adanya rasa suka, rasa kagum dan rasa cinta terhadap lawan jenis. Tidak bisa di pungkiri seorang pelajar Muhammadiyah justru malah rentang dilanda virus merah jambu. Mengapa begitu? Karena kita semua tahu bahwa orang-orang yang menjadi aktivis Ikatan Pelajar Mumammadiyah rata-rata memiliki pemahaman ilmu agama yang pas-pasan, pasti mereka juga berharap mendapat pasangan yang shalih-shalihah, nah hal inilah yang bisa menimbulkan seorang pelajar muhammadiyah dilanda fitrah jatuh cinta, bagaimana tidak jatuh cinta bila kita melihat seorang lawan jenis kita yang shalih/shalihah, rajin ibadah, pinter, apalagi lagi ganteng/cantik pasti di dalam hati pelajar Muhammadiyah ada rasa kagum dan rasa harap “Wah si Ipmawan/Ipmawati itu shalih/shalihah banget, benar-benar kriteria calon suami/istri idaman ya, andai aja dia nanti jodohku” begitu mungkin yang terfikirkan oleh sebagian dari mereka.

Dari rasa kagum dan rasa harap itulah lama-lama Ipmawan/Ipmawati terjebak dalam panah asmara dari sang Arjuna atau sang Cinderella, adu duh ini mulai berbahaya.

Rasa cinta sesame aktivis dakwa di Iktan Pelajar Muhammadiyah juga bisa muncul karena seringnya berinteraksi di antara mereka, awalnya mungkin beriteraksi karena kepentingan organisasi lama-lama muncullah baper (Bawa perasaan) di antara mereka, meskipun interaksi antara Ipmawan/Ipmawati di batasi dengan hijab pembatas tetapi tetap saja potensi munculnya rasa cinta itu tetap saja ada, kita tahu sendiri bagaimana setan juga bisa menjadi factor munculnya rasa cinta itu, bisikan-bisikan itu mulai muncul di hati.

Ketika seorang aktivis dakwah Ikatan Pelajar Muhammadiyah jatuh cinta dengan lawan jenisnya ini bisa menjadi sebuah dilemma dan ujian berat bagi yang menyadarinya.
Seorang Ipmawan/Ipmawati yang notabene di bebani amanah untuk menjadi tauladan bagi teman-teman lain yang nonaktivis IPM dalam berikap dan menjalani pergaulan tentunya sudah tahu bagaimana aturan-aturan pergaulan dalam islam.
Mereka pasti sudah tahu bahwa tidak ada jalan lain bagi orang yang sedang jatuh cinta selain menikah. Namun mereka sendiri sadar bahwa mereka belum siap menjalani pernikahan karena masih merasa masih banyak impian yang harus di wujudkan. Saat itulah Ipmawan/Ipmawati merasa tertekan dan sangatlah bimbang. Banyak di antara mereka yang berhasil mengatasi hal ini dengan kembali mentauhidkan diri pada ilahi dan menginkhalaskan cinta itu pergi karena yakin bila jodoh pasti akan kembali. Namun tidak sedikit dari mereka yang terjebak dengan TTM (Ta’aruf tapi Mesra). Mereka mengaggap bahwa apa yang mereka lakukanadalah benar. Sering sms san berkedok dakwah dan salin mengingatkan padahal itu semua bisikan-bisikan setan yang menghancurkan.
Jika hal ini terjadi terus menerus dan di ketahui oleh orang umum yang bukan aktivis dakwah tentunya ini akan sangat merusak citra dakwah dan citra islam itu sendiri.

Lalu bagaimana sih yang harus di lakukan seorang aktivis dakwah bila dia sudah terlanjur terkena fitrah ? berikut tipsnya.

1.    Bagi apara ipmawan yang memang sudah siap untuk menikah gak usah di tunda-tunda lagi kalau memang keadaannya sudah memungkinkan. Segera hubungi ustadz untuk membantu prosesnya karena hal yang demikian ini lebih selamat bagi para remaja yang sudah tidak bisa lagi membentengi diri dari berhubungan lawan jenis di luar nikah dari pada sampai terjerumus dalam perzinahankan? Pokoknya sekali lagi Naudzubillah deh pokoknya. Kaitannya dengan hal ini nabi SAW telah bersabda “wahai para pemuda siapa di antara kalian yang memperoleh kemampuan (menghidupi rumah tangga) maka hendaklah dia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu lebih mampu menahan pandangan mata dan menkaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu melaksanakannya, maka hendaklah mereka berpuasa karena puasa itu akan meredakan hasrat seksual. “ [riwayat Muslim]. Dalam lafadz riwayat iman tirmidzi “wahai para pemuda, Menikahlah! Karena nikah itu lebih bisa menahan pandangan dan kemaluan kalian , barang siapa yang belum mampu maka hendaklah berpuasa sebab puasa itu adalah perisai.”

2.    Nah kiat selanjutnya para ipmawan adalah berusaha untuk ikhlas semata karna Allah dalam beribadah. Hindari rasa Riya’,semangat ibadah karena pujian dan perhatian manusia,terutama dengan tujuan pengen dianggap wah oleh sipujaan hatinya, wah bahaya tuh, segera intropeksi dan ikhlaskan niat beribada semata karena Allah SWT . karena apabila seseorang sudah bisa benar-benar ikhlas dalam beribadah maka timbullah rasa cintanya kepada Allah yang mampu ngalahkan segala cinta dan kerinduan kepada selainnya. Syaikhul Islam pun pernah mengatakan “sungguh apabila hati telah merasakan manisnya ibadah kepada ALLAH dan telah ikhlas kepadanya, niscaya ia tidak akan menjumpai hal-hal lain yang lebih manis dari manisnya beribadah kepad aAllah SWT.” Maka wahai Ipmawan apabila seseorang sudah merasakan keindahan dan kenikmatan cinta kepada Allah dengan beribadah kepadanya maka ia tidak akan beralih pada cinta lain karena puncak kecintaan yang tertinggi adalah cinta kepada Allah Ta’ala.

3.    Hal yang tidak boleh di tinggalkan para Ipmawan/Ipmawati apabila di landa kagum yang berlebih, interaKSI dan kerinduan terhadap lawan jenis sedangkan belum mampu untuk menikah adalah jangan sampai lupa berdoa kepada Allah SWT agar terlepas dan di jauhkan oleh fitnah-fitnah tersebut. Tentunya do’a yang sungguh-sungguh, maksudnya adalah do’a yang di barengi dengan usaha kita untuk menjauhkan diri dari sebab-sebab yang menimbulkan fitnah tersebut. Karena ingatlah para Ipmawan/Ipmawati, bahwa setiap doa itu bermanfaat, meskipun tidak allah Kabul;kan secara langsung karena nabi SAW perna bersabda dalam riwayat iman ahmad “ tidaklah seorang muslim yang berdo’a dengan do’a yang tidak untuk keburukan dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuuali Allah akan memberikan tiga kemungkinan: do’anya akan segera di balas, akan di tunda sampai keakhirat atau ia akan di jauhkan dari keburukan yang semisal.”maka bersabarlah dalam berdo’a, karena allah tidak akan menyia-nyiakan do’a seorang hamba yang ikhlas memohon kepadanya.

4.   Yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan cara menundukkan pandangan yang kita kenal dengan istilah”Ghodhul bashar” apasih menundukkan pandangan itu ? apakah dengan cara kita selalu menunduk di setiap tempat? Selalu menunduk setiap berjalan? Repot dong ya kalau begitu , bukan menundukkan pandanga seperti ini yang dimaksud. Terus yang bagaimana? Menundukkan pandangan disini yang di maksud adalah menundukkan atau memalingkan pandangan dari segala sesuatu yang di haramkan oleh Allah Ta’ala. Terkhusus lagi yang masuk kedalam pembahasan kita kali ini yang mampu membangkitkan syahwat. Menurut Ibnu Taimiyah “menundukkan pandangan dapat dilakukan dengan tidak melihat aurat baik yang lawan jenis maupun sejenis atau dengan tidak memandang wanita yang bukan mahram baginya.” Maka dengan menahan pandangan ini seorang mampu meredam gejolak syahwat yang berkobar dalam hatinya. Pandangan pertama yang tidak di sengaja itu tidak mengapa, namun apabila pandangan tersebut dilakukan secara berulang-ulang (di ulangi secara sengaja) maka itulah yang menjadi penyebab maksiat dan dosa.

5.    Menyibukkan diri dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat baik bagi dunia maupun akhiratnya. Karena apabila seseorang lebih banyak memiliki waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik maka semakin banyak juga kesempatannya untuk memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan membayangkan hal-hal yang di haramkan. Maka benarlah apa yang di katakan oleh seorang sufi kepada imam syafi’I “apabila kamu tidak menyibukkan dirimu dengan hal-hal baik maka dirimu akan di sibukka dengan hal-hal yang kurang baik (buruk).” Dengan banyaknya aktivitas masing-masing Ipmawan/Ipmawati dalam hal-hal yang bernilai positif maka ini akan membantu mereka dalam menghilangkan pikiran dan lamunan mereka terhadap lawan jenis yang mereka kagumi tadi.

6.   Yang terakhir yang tidak boleh ditinggalkan tentunya tidak dapat dipungkiri kalau Ipmawan/Ipmawati falling in love pada seorang aktivis daklah lain teman majelisnya karena memiliki sifat-sifat positif yang ada pada diri sang pujaan hati. Maka nih sobat tidak adil kalau cara menilai seperti itu. Sama teman yang lain saja di akui kekurangan dan kelebihannya, tapi kenapa kalau sama si dia hanya di akui ke baikannya saja padahal dia juga punya sifat negative. Makanya nih kiat yang kami maksud lihat juga sisi negative yang di miliki sang Ipmawan/Ipmawati yang sudah terlanjur jadi pujaan hati bukan berarti kita harus berprasangka burukya kan yang namanya manusia tidak ada yang sempura kecuali Rasulullah SAW.

Setidaknya kiat-kiat diatas dapat kita coba buat mengurangi rasa kekaguman dan kerinduan sama lawan jenis (bagi teman yang sudah terjangkit firus merah jambu) juga dapat menjaga diri kita dari terjerumus kedalam dosa besar yaitu zina. Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan dalam menjalankan amanah dakwah ini tampa adanya fitnah akibat fitrah.

Sumber : buku/novel KETIKA IPMAWAN/WATI JATUH CINTA oleh pengaran sulaiman dan Aisyah 

0 komentar:

Post a Comment