Tuesday, 3 October 2017
On October 03, 2017 by zainuddin in Elektronika No comments
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI (SI) DENGAN MENGGUNAKAN METODE
OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING
Dalam pengembangan sebuah sistem informasi akan
selalu menghadapi permasalahan dan tantangan yaitu siapa yang akan melaksanakan
proses pengembangan tersebut. Dalam menghadapi permasalahan tersebut perusahaan
memiliki beberapa alternatif, yaitu (O’Brien dan Marakas, 2006) :
1. Merancang/membuat sendiri sistem informasi yang
dibutuhkan dan menentukan pelaksana sistem informasi (insourcing).
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam alternatif ini adalah :
·
Terbatasnya
pelaksana sistem informasi
·
Kemampuan dan
penguasaan pelaksana sistem informasi
·
Beban kerja pelaksana
sistem informasi
·
Masalah yang
mungkin akan timbul dengan kinerja pelaksana sistem informasi.
2. Pihak perusahaan bekerja sama dengan pihak
ketiga untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi (cosourcing)
serta pengembangan dan pelaksanaan serta maintanance sistem informasi yang
dikembangkan bersama. Beberapa faktor yang menyebabkan perlunya cosourcing
diantaranya :
3.
Outsourcing dapat berupa perusahaan membeli paket sistem informasi yang sudah
jadi (outsourcing) Pihak perusahaan cukup membeli beberapa paket sistem
aplikasi yang siap pakai, karena paket aplikasi tersebut dibuat oleh vendor
yang memiliki spesialisasi dibidang sistem aplikasi. Menurut O’Brien dan Marakas (2006), tahapan yang harus dilakukan
dengan alternatif ini adalah :
·
Identifikasi
kebutuhan, pemilihan, dan perencanaan sistem
·
Analisis sistem
·
Mengembangkan
permohonan suatu proposal
·
Evaluasi
proposal
·
Pemilihan vendor
Outsourcing juga dapat berupa meminta pihak ketiga
untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi (outsourcing) termasuk
pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan
pelaksanaan serta maintenance sistem kepada pihak ketiga. Beberapa faktor yang menyebabkan
perlunya outsourcing diantaranya :
·
Masalah biaya
dan kualitas sistem informasi yang akan dipergunakan
·
Masalah kinerja
sistem informasi
·
Tekanan dari
para vendor yang menawarkan produk mereka
·
Penyederhanaan,
perampingan, dan rekayasa sistem informasi
·
Masalah keuangan
perusahaan
·
Budaya
perusahaan
·
Tekanan dari
pelaksana sistem informasi.
Pengembangan sistem informasi dalam perusahaan dapat
dilakukan melalui tiga metode yaitu in-sourcing, co-sourcing, dan out-sourcing.
Perusahaan harus berhati-hati dalam hal pemilihan alternatif pengembangan
sistem informasi yang tepat. Kesalahan di dalam pemilihan alternatif akan
menyebabkan investasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan
menjadi sia-sia. Perusahaan dapat membandingkan advantage dan disadvantage dari
ketiga alternatif tersebut. Masing-masing
metode memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Pemilihan terhadap salah
satu metode pengembangan sistem informasi tersebut dipengaruhi oleh banyak
faktor, diantaranya ketersediaan dana dan kemampuan tenaga kerja.
A. In-Sourcing
Sistem
informasi manajemen menitikberatkan pada informasi untuk suatu keputusan
terstruktur atau informasi yang dapat diantisipasi. Hal tersebut mungkin tampak
sederhana, tetapi sebenarnya menyediakan informasi untuk membantu
manajer-manajer membuat keputusan-keputusan adalah tugas yang sangat sulit dan
kompleks. Sistem informasi manajemen memainkan peranan penting dalam penyusunan
rencana strategis, pembuatan keputusan, dan pengontrolan kegiatan-kegiatan
untuk dapat mengukur tingkat keberhasilannya.
In-sourcing adalah metode pengembangan sistem
informasi yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau
suatu perusahaan. Sistem informasi mengenai operasi sistem pada pihak manajemen
untuk memberikan pengarahan dan pemeliharaan sistem dalam hal ini pengendalian ketika
sistem bertukar input dan output dengan lingkungannya.
Keunggulan dalam menerapkan metode in-sourcing
diantaranya :
·
Umumnya sistem
informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan
yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
·
Biaya
pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak perusahaan.
·
Sistem informasi
yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera melakukan
perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.
·
Sistem informasi
yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang
disertakan lebih lengkap.
·
Mudah untuk
melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem informasi
karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
·
Adanya insentif
tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk mengembangkan sistem informasi
perusahaan tersebut.
·
Lebih mudah melakukan
pengawasan (security access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya
melibatkan pihak perusahaan.
·
Sistem informasi
yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih baik terhadap
sistem yang sudah ada.
Kelemahan dalam menerapkan metode in-sourcing adalah
:
·
Keterbatasan
jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi informasi.
·
Pengembangan
sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi karyawan harus
terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi
kurang efektif dan efisien.
·
Perubahan dalam
teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan mampu
melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan
kurang canggih (tidak up to date).
·
Membutuhkan
waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya
yang harus dikeluarkan.
·
Adanya
demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem informasi karena
bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.
·
Kurangnya tenaga
ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi
dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung
jawab perusahaan (ditanggung sendiri).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
Pengunjung
My Profil
Popular Posts
-
BLOK OSCILATOR DAN SINKRONISASI PADA TV CRT (CATODE RAY TUBE) OLEH: KELOMPOK 3 MUH. AYYUB ...
-
BIDANG PERKADERAN 1. Pengantar Alhamdulillah, segalah puji hamya milik Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan nikmat ...
-
BIDANG ASPRESIASI SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA 1. Pendahuluan Alhamdulillah,segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa m...
IG
zainuddin1002
Recent Posts
Blog Archive
Powered by Blogger.
Postingan terbaru
IPM DENGAN CARANYA, SIKAPNYA, DAN KEIKHLASANNYA
“ IPM DENGAN CARANYA, SIKAPNYA, DENGAN KEIKHLASANNYA AKAN MEMBANGUN GENERASI PELAJAR BERKEMAJUAN DAN MENJADI PERCONTOHAN KARAKT...
Home Ads
zainuddin
Translate
Popular Posts
-
BLOK OSCILATOR DAN SINKRONISASI PADA TV CRT (CATODE RAY TUBE) OLEH: KELOMPOK 3 MUH. AYYUB ...
-
BIDANG PERKADERAN 1. Pengantar Alhamdulillah, segalah puji hamya milik Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan nikmat ...
-
Akulah seragam SMA kemeja putih polos dan siap di kotori pilox warna saat pemilikku lulus nanti Akulah seragam sma symbol masa mu...
-
BIDANG PENGKAJIAN ILMU PENGETAHUAN 1. Pendahuluan Alhamdulillah,segalah puji bagi Allah SWT yang senangtiasa memberikan kita ...
-
BIDANG ASPRESIASI SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA 1. Pendahuluan Alhamdulillah,segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa m...
-
BIDANG IPMAWATI 1. Pendahuluan Alhamdulillah,segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa memberikan limpahan nikmat...
-
PROGRAM KERJA ,REALISASI DAN PROBLEMATIKA PELAKSANAAN PROGRAM PIMPINAN CABANG IPM BAREMBENG PERIODE 2015-2017 A. BIDANG KEPEMIMP...
-
Arung Palakka Melawan Sultan Hasanuddin Kali ini sy akan mencoba mengungkap kisah perlawanan antara Arung Palakka dengan Sultan Hasanuddi...
-
Sejarah Karaeng Pattingalloang Selasa, 30 Mei 2017 jam 10:59 di ruangan Laboratorium Komputer Pendidikan Teknik Elektronika UNM Pad...
0 komentar:
Post a Comment